
Salah satu unsur penting di dalam dunia tulis-menulis adalah EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan. Oleh sebab itu, ketika ingin menulis artikel, novel atau lainnya sudah seharusnya tetap memperhatikan penulisan sesuai dengan EYD ini sehingga tulisan akan menjadi baku. Tulisan yang baku bukan berarti kaku. Kaku hanya kesan tersendiri ketika di dalam menulis tidak memberikan sense atau rasa. Menulislah seakan sedang berbicara sehingga walau sesuai EYD atau baku, tetap enak dibaca.
Pengertian EYD
EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan merupakan tata bahasa di dalam Bahasa Indonesia. Tata bahasa ini mengatur secara benar tentang penggunaan Bahasa Indonesia di dalam sebuah tulisan, dimulai dari bagaimana memakai dan menulis huruf kapital hingga bagaimana menambahkan istilah asing di dalam tulisan berbahasa Indonesia dengan benar sesuai kaidah EYD.
Penulisan EYD ini biasanya dapat ditemui di dalam sebuah karya ilmiah dimana di dalam karya tersebut dituntut kesempurnaan dari mulai penulisannya hingga isi dari karya ilmiah tersebut. Akan tetapi, tidak ada salahnya bahkan disarankan jika menulis artikel untuk media online seperti website atau blog juga sesuai dengan kaidah EYD. Tentunya, hal seperti ini akan baik ketika sudah menjadi bagian dari kebiasaan saat menulis.
Contoh Penulisan Sesuai EYD
Pembahasan tentang penulisan EYD sendiri sangat banyak dan panjang. Oleh sebab itu, tidak akan muat jika dibahas semua di sini. Akan tetapi, akan kami berikan beberapa contoh saja sebagai pemicu yang akan membuat Anda kembali mempelajari tentang penulisan EYD.
Penulisan Huruf Kapital
Huruf kapital digunakan di setiap huruf pertama pada sebuah kalimat. Bisa juga di huruf pertama di setiap kata pada penulisan judul. Huruf kapital juga digunakan di huruf pertama untuk nama orang, nama tempat, nama daerah, nama jabatan, nama negara, nama hari dan lain-lain.
Huruf Miring
Huruf miring digunakan ketika menuliskan nama majalah, surat kabar atau buku yang dikutip dalam sebuah tulisan. Seperti menurut majalah Balita, di harian kabar Kompas dan lain sebagainya.
Bentuk Ulang
Bentuk ulang menandakan jumlah yang banyak atau jamak. Penulisannya dipisah dengan menggunakan tanda hubung. Contoh; anak-anak, ibu-ibu, buku-buku dan lain-lain.
Gabungan Kata
Gabungan kata bisa di dalam istilah umum seperti panca indera, duta besar, kerja sama, kereta api dan lainnya. Selain di dalam istilah umum, terdapat juga di dalam istilah khusus namun penulisannya dihubungkan dengan tanda hubung. Contoh, anak-istri, kaki-tangan, ibu-bapak dan lain sebagainya.
Kata Ganti mu, kau, nya
Penggunaan kata ganti kau, mu dan nya harus diperhatikan karena penggunaannya digabungkan dengan kata sesuadah atau sebelumnya. Contoh, aku bawa menjadi kubawa, aku ambil menjadi kuambil, engkau bawa menjadi kaubawa, engkau ambil menjadi kauambil. Termasuk juga kata sebelum akhiran mu dan nya seperti mobilmu, mobilnya, istrimu, istrinya, rumahmu, rumahnya dan lain-lain.
Kata Depan di dan ke
Kata depan di dan ke jika digabungkan dengan kata benda atau tempat maka penulisannya dipisah seperti di rumah, di sekolah, ke rumah, ke sekolah, di Singapura, ke Singapura dan lain sebagainya. Sedangkan ketika dengan kata kerja maka penulisannya digabung seperti dipukul, dipisah, ketendang, kepukul, kesantet dan lain sebagainya.
Masih banyak pembahasan tentang EYD yang bisa Anda pelajari dari sumber lain untuk memperkaya wawasan tentang penulisan EYD. Namun, hal yang penting adalah bagaimana Anda mulai menulis atau mempraktekan penulisan EYD ini sehingga ketika menulis nantinya akan terbiasa tanpa harus melihat aturan EYD secara berulang-ulang.
Wah joss banget ini…
Thks ilmunya boss..
Salam hangat
Alhamdulillah pak…
Terimakasih sudah berkunjung…
Dilatih terus kemampuan menulisnya…
Semoga sukses..
Thanks
Thanks
.
Bagaimana tips dan trik dalam menulis artikel untuk kampus